MIKROPLASTIK
Sampah laut (marine debris) adalah benda padat
diproduksi atau diproses secara langsung atau
tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja, dibuang
atau ditinggalkan di dalam lingkungan laut oleh
manusia (NOAA, 2013). Menurut Hastuti (2014),
beberapa jenis sampah laut yang dapat ditemukan
di antaranya plastik, kain, busa, gabus, kaca,
keramik, logam, kertas, karet, dan kayu. Tipe
plastik merupakan jenis sampah laut dominan di
antara tipe sampah laut (CBD-STAP, 2012).
Menurut Galgani (2015) dalam Victoria (2017), 95%
dari total sampah yang terakumulasi di sepanjang
garis pantai, permukaan dan dasar laut adalah jenis
sampah plastik. Salah satu limbah plastik yang dapat
mempengaruhi siklus makanan di wilayah pesisir
dan laut adalah mikroplastik. Mikroplastik
merupakan partikel plastik yang diameternya
berukuran kurang dari 5 mm. Secara proses
kimiawi, potensi dampak sampah laut akan
cenderung meningkat seiring menurunnya ukuran
partikel plastik (mikroplastik) (UNEP, 2011).
Mikroplastik memiliki potensi menyebabkan
terganggunya rantai makanan apabila menumpuk
di wilayah perairan. Hasil uji laboratorium
menunjukkan bahwa mikroplastik dapat
dikonsumsi oleh organisme laut ketika
mikroplastik memiliki bentuk menyerupai
makanan (Boerger et al., 2010; Browne et al., 2008;
Lusher et al., 2012; Van Cauwenberghe et al., 2013).
Dampak kontaminasi sampah plastik pada kehidupandi laut dipengaruhi
oleh ukuran sampah tersebut. Sampahplastik yang berukuran besar, seperti benang
pancing dan jaring, seringkali menyebabkan hewan-hewan terbelit.Sampah plastik
yang lebih kecil, seperti tutup botol, korekapi, dan pelet plastik, dapat tertelan
oleh organisme perairan dan menyebabkan penyumbatan usus sertapotensi
keracunan bahan kimia. Sementara itu,mikroplastik dapat dicerna bahkan oleh
organisme terkecildi habitat tersebut dan menimbulkan masalah yang lebihserius
yang belum dapat diketahui secara pasti (Tankoviü, M.S. et all. 2015).
Buruknya dampak yang ditimbulkan akibat kontaminasi sampah plastik di
wilayah perairan mulaidisadari oleh manusia. Beragam upaya penelitiandilakukan
untuk memastikan sejauh mana kontaminasi telah terjadi dan bagaimana dampak
yang ditimbulkannya. Namun, hingga saat ini baru ada sedikit penelitian
yangdifokuskan pada kontaminasi mikroplastik di wilayahperairan sehingga
belum ada cukup data komprehensifyang dapat dijadikan acuan yang akurat untuk
penangananmasalah ini. Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu untuk
dilakukan analisis kontaminasi mikroplastik pada karang dan biota laut.
#perairanindonesia
#savelautindonesia
#savelautkita
#akucintaundip
No comments:
Post a Comment