PERTAMINA HITAMKAN KARANG !
Kepekaan lingkungan pesisir perairan dinyatakan dalam suatu Indek Kepekaan Lingkungan (IKL).
Semakin tinggi nilai IKL maka semakin tinggi tingkat kepekaan lingkungan secara ekologis, ekonomis, sosial,
dan kesulitan dalam upaya penangulangan tumpahan minyak di daerah terdampak. IKL dibagi 5 kelas yaitu
tidak peka (1), kurang peka (2), cukup peka (3), peka (4), sangat peka (5). Studi IKL terdahulu (CNOOC 2015)
pada daerah studi digunakan sebagai input dalam penelitian ini. Dalam penelitian kajian risiko tumpahan
minyak digunakan 7 ekosistem dan sumberdaya terdampak yaitu: tipe pantai, mangrove, terumbu karang,
perikanan tangkap dan budidaya laut, wisata dan pelabuhan. Analisa spasial di area studi dibagi menjadi 16
divisi meliputi pesisir timur Lampung dari Kuala Tulang Bawang sampai Bakauheni, pesisir utara Jawa bagian
barat dari Banten sampai Tanjung Sedari Karawang dan Kepulauan Seribu.
Pola sebaran tumpahan minyak (trajektori) dihasilkan dari pemodelan tumpahan minyak menggunakan
perangkat lunak Mike Zero. Input pemodelan berupa data jenis dan karakteristik minyak mentah, volume dan
laju tumpahan, lokasi sumber tumpahan, data angin, hidrodinamika perairan. Hasil pemodelan dari semua
sumber tumpahan (Gambar 4) menunjukan 8 bulan (Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, September)
berpotensi berdampak kepada ketiga pesisir (Kepulauan Seribu, pesisir utara Jawa (Banten hingga Karawang),
dan Pesisir timur Lampung). Empat bulan lainnya menunjukan hasil pemodelan melewati batas wilayah studi.
Hasil pemodelan trajektori sumber tumpahan Cinta menunjukan dominan berdampak ke pesisir utara Jawa
(Banten hingga Karawang) dan Kepulauan Seribu untuk periode Januari - April (musim barat). Tumpahan
minyak berdampak terhadap pesisir Kepulauan Seribu kurang dari 1.5 hari dan 2.5 – 5 hari untuk pesisir utara
Jawa (Banten hingga Karawang) sejak waktu tumpahan terjadi. Pada musim timur (Mei sampai Juli) tumpahan
minyak berdampak di pesisir timur Lampung dengan waktu berkisar 1 – 10 hari.
Sebulan setelah kebocoran minyak dan gas di sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) di lepas pantai Karawang, Jawa Barat, PT Pertamina menyebut belum bisa memastikan penyebabnya. Kendati demikian saat ini, pihaknya sedang menampung data kerugian masyarakat yang terkena dampak, kata VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman
#tumpahanminyak
#pertamina
#saveperairanindonesia
#savekarawang
#prayforkarawang
#akucintaundip
No comments:
Post a Comment