Lamun..
Ekosistem yang Mulai Terlupakan
Padang
lamun adalah ekosistem khas laut dangkal di perairan hangat dengan substrat
berpasir dan didominasi oleh tumbuhan lamun. Padang Lamun difungsikan sebagai
habitat (tempat tinggal), tempat mencari makan (feeding ground), tempat asuhan
dan pembesaran (nursery ground) dan tempat pemijahan (spawning ground). Daerah
padang lamun merupakan daerah yang kaya akan biota laut hal ini dikarenakan
daerah padang lamun digunakan sebagai perlindungan dari predator dan kecepatan
arus yang tinggi serta melimpahnya sumber makanan pada daerah padang lamun. Lamun juga
merupakan komunitas yang sangat produktif sehingga jenis-jenis ikan dan fauna
invertebrata melimpah di perairan ini. Lamun juga memproduksi sejumlah besar
bahan bahan organik sebagai substrat untuk algae, epifit, mikroflora dan fauna
(Husni, 2003).
Dengan
begitu, ekosistem lamun dianggap penting untuk kelangsungan hidup biota laut.
Namun, akhir-akhir ini terjadi degradasi ekosistem lamun. Penurunan
populasi lamun di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir menjadi perhatian
utama bagi ilmu pengetahuan dan konservasi alam. Degradasi dan kematian lamun
disebabkan karena penurunan kualitas perairan yang diakibatkan oleh adanya
kegiatan antropogenik maupun secara alami. Habitat dari padang lamun yang
berada pada daerah pesisir menyebabkan daerah tersebut masih terpengaruh atau
dekat dengan kegiatan manusia, sehingga menyebabkan adanya pencemaran akibat
kegiatan manusia yang membuat lama kelamaan perairan pesisir pada ekosistem
lamun menjadi tercemar. Kegiatan-kegiatan manusia yang dapat menyebabkan
kerusakan pada ekosistem lamun yaitu dalam hal pembuangan limbah rumah tangga
yang dibuang begitu saja pada perairan sehingga menyebabkan banyaknya
bahan-bahan kimia yang menyebabkan lamun menjadi rusak dan lama kelamaan
menjadi mati. Adapula banyaknya sampah yang berada pada daerah pesisir menjadi
penghalang atau penghambat masuknya cahaya matahari ke perairan tersebut,
sehingga menghambat kegiatan fotosintesis yang dilakukan oleh lamun. Efek
keberlanjutan apabila ekosistem padang lamun menjadi rusak yaitu hilangnya
tempat tinggal dan tempat mencari makan bagi kebanyakan biota laut. Kegiatan
lain yang baru-baru ini terjadi dan dianggap sangat merusak ekosistem yang berada
di wilayah pesisir yaitu adanya kegiatan reklamasi pantai. Adanya reklamasi
pantai ini menyebabkan penimbunan sedimen pada daerah ekosistem padang lamun.
Selain
dikarenakan faktor antropogenik, faktor alam juga turut berpengaruh terhadap
degradasi jumlah lamun di perairan. Adanya permasalahan dalam hal penurunan
populasi lamun dari seluruh dunia dalam beberapa tahu terakhir menyita
perhatian utama bagi ilmu pengetahuan dan konservasi alam. Sebuah tim
Internasional memperkirakan bahwa daerah padang lamun menghilang sebesar 110
kilometer persegi (42,4) mil persegi setiap tahunnya terhitung sejak tahun
1980. Secara total 29 persen lamun dari total lamun di dunia telah hilang dan merupakan salah satu ekosistem laut yang
paling terancam saat ini. Padang lamun terus menghilang hingga mencapai 7% dari
total luas global per tahun, hal ini setara dengan dua kali lapangan sepak bola
setiap jamnya.
Kondisi
kerusakan lamun
Untuk
itu, Yuk kita mulai jaga Ekosistem Perairan kita untuk masa depan laut yang lebih
baik!
Kalua bukan kita, siapa
lagi?
No comments:
Post a Comment