Tuesday, January 8, 2019

Ekosistem Lamun


Lamun.. Ekosistem yang Mulai Terlupakan

Padang lamun adalah ekosistem khas laut dangkal di perairan hangat dengan substrat berpasir dan didominasi oleh tumbuhan lamun. Padang Lamun difungsikan sebagai habitat (tempat tinggal), tempat mencari makan (feeding ground), tempat asuhan dan pembesaran (nursery ground) dan tempat pemijahan (spawning ground). Daerah padang lamun merupakan daerah yang kaya akan biota laut hal ini dikarenakan daerah padang lamun digunakan sebagai perlindungan dari predator dan kecepatan arus yang tinggi serta melimpahnya sumber makanan pada daerah padang lamun. Lamun juga merupakan komunitas yang sangat produktif sehingga jenis-jenis ikan dan fauna invertebrata melimpah di perairan ini. Lamun juga memproduksi sejumlah besar bahan bahan organik sebagai substrat untuk algae, epifit, mikroflora dan fauna (Husni, 2003).
Dengan begitu, ekosistem lamun dianggap penting untuk kelangsungan hidup biota laut. Namun, akhir-akhir ini terjadi degradasi ekosistem lamun. Penurunan populasi lamun di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir menjadi perhatian utama bagi ilmu pengetahuan dan konservasi alam. Degradasi dan kematian lamun disebabkan karena penurunan kualitas perairan yang diakibatkan oleh adanya kegiatan antropogenik maupun secara alami. Habitat dari padang lamun yang berada pada daerah pesisir menyebabkan daerah tersebut masih terpengaruh atau dekat dengan kegiatan manusia, sehingga menyebabkan adanya pencemaran akibat kegiatan manusia yang membuat lama kelamaan perairan pesisir pada ekosistem lamun menjadi tercemar. Kegiatan-kegiatan manusia yang dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem lamun yaitu dalam hal pembuangan limbah rumah tangga yang dibuang begitu saja pada perairan sehingga menyebabkan banyaknya bahan-bahan kimia yang menyebabkan lamun menjadi rusak dan lama kelamaan menjadi mati. Adapula banyaknya sampah yang berada pada daerah pesisir menjadi penghalang atau penghambat masuknya cahaya matahari ke perairan tersebut, sehingga menghambat kegiatan fotosintesis yang dilakukan oleh lamun. Efek keberlanjutan apabila ekosistem padang lamun menjadi rusak yaitu hilangnya tempat tinggal dan tempat mencari makan bagi kebanyakan biota laut. Kegiatan lain yang baru-baru ini terjadi dan dianggap sangat merusak ekosistem yang berada di wilayah pesisir yaitu adanya kegiatan reklamasi pantai. Adanya reklamasi pantai ini menyebabkan penimbunan sedimen pada daerah ekosistem padang lamun.

Selain dikarenakan faktor antropogenik, faktor alam juga turut berpengaruh terhadap degradasi jumlah lamun di perairan. Adanya permasalahan dalam hal penurunan populasi lamun dari seluruh dunia dalam beberapa tahu terakhir menyita perhatian utama bagi ilmu pengetahuan dan konservasi alam. Sebuah tim Internasional memperkirakan bahwa daerah padang lamun menghilang sebesar 110 kilometer persegi (42,4) mil persegi setiap tahunnya terhitung sejak tahun 1980. Secara total 29 persen lamun dari total lamun di dunia telah hilang  dan merupakan salah satu ekosistem laut yang paling terancam saat ini. Padang lamun terus menghilang hingga mencapai 7% dari total luas global per tahun, hal ini setara dengan dua kali lapangan sepak bola setiap jamnya.

Kondisi kerusakan lamun





Untuk itu, Yuk kita mulai jaga Ekosistem Perairan kita untuk masa depan laut yang lebih baik!
Kalua bukan kita, siapa lagi?

No comments:

Post a Comment

MONITORING LINGKUNGAN PANTAI TIRANG SEMARANG 2022

  Pantai Tirang   merupakan salah satu pantai di Semarang, tepatnya di Desa Tambakrejo, Tugurejo, Tugu, Kota Semarang.  Pantai Tirang sendir...