Tuesday, January 8, 2019

Ekosistem Hutan Mangrove



Plant Mangrove, Save Future!


Ekosistem Mangrove adalah sebuah lingkungan dengan ciri khusus dimana lantai hutannya digenangi oleh air, dimana salinitas juga fluktuasi permukaan air tersebut sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut.  Ekosistem mangrove ini masuk ke dalam lingkup ekosistem pantai sebab terletak di kawasan perbatasan laut dan juga darat yaitu di wilayah pantai dan juga muara sungai. Hutan mangrove, sebagai sebuah hutan yang tumbuh di wilayah pasang surut akan tergenang air jika pasang dan akan bebas dari genangan air pada saat air surut. Komunitas yang ada di dalam hutan mangrove ini sangat adaptif terhadap kadar garam air laut. Sebagai sebuah ekosistem, hutan mangrove terdiri dari beragam organisme yang juga saling berinteraksi satu sama lainnya. Dalam ekosistem hutan mangrove terjadi mekanisme hubungan antara ekosistem mangrove dengan jenis-jenis ekosistem lainnya seperti padang lamun dan terumbu karang.
Hutan Mangrove memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu:
*      Fungsi Ekologis
-       Hutan mangrove memiliki fungsi sebagai pelindung pantai dari abrasi ombak-ombak laut yang bisa mengikis garis pantai
-       Menjadi habitat berbagai jenis hewan, antara lain biawak air, kepiting bakau, udang lumpur, siput bakau, dan berbagai jenisikan belodok
-       Menjadi tempat hidup atau habitat bagi banyak tumbuhan atau flora
-       Penahan sedimen
-       Menjaga kestabilan garis pantai
*      Fungsi Ekonomi
-       Penghasil kayu
-       Bahan baku industry kertas
-       Dapat diolah sebagai bahan baku pembuatan produk makanan
Hutan mangrove ini tersebar luas di bagian memiliki iklim cukup panas di dunia. Hutan mangrove ini terutama banyak di temui di daerah yang memiliki iklim tropis, dan sedikit di daerah yang memiliki iklim sub tropika. Indonesia adalah negara yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia, yaitu antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar. Luas hutan mangrove yang dimiliki Indonesia ini memenuhi 25% dari total semua hutan mangrove yang ada di dunia. Meskipun jumlahnya banyak, namun sebagian dari kondisi hutan mangrove tersebut kondisinya rusak.
Penyebab kerusakan hutan mangrove bisa dikarenakan meningkatnya kegiatan pembangunan di pesisir pantai yang menyebabkan terjadinya tekanan ekologis terhadap ekosistem pasir khususnya ekosistem mangrove. Meningkatnya tekanan ini akan berdampak terhadap kerusakan hutan mangrove secara langsung seperti kegiatan penebangan dan konversi lahan maupun tidak langsung seperti pencemaran atau limbah berbagai kegiatan pembangunan pelabuhan. Selain itu juga meningkatnya permintaan terhadap produksi kayu yang menyebabkan eksploitasi berlebihan terhadap vegetasi hutan mangrove. Dalam keadaan yang kian rumit seperti ini, maka habitat dasar dan fungsi hutan mangrove menjadi hilang.
Dilihat dari sebagian besar factor akibat rusaknya hutan mangrove disebabkan karena ulah manusia itu sendiri, maka semua kembali kepada manusia itu sendiri untuk menyadari bahwa lingkungan itu sangat berpengaruh khususnya hutan yang memiliki peranan penting bagi makhluk hidup yang ada dan sudah sepatutnya kita sebagai manusia untuk saling mengingatkan bahwa kelestarian alam ini adalah tanggung jawab bersama maka harus dijaga pula sama-sama.
Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki maupun melestarikan hutan mangrove adalah :
-       Penanaman kembali hutan mangrove (reboisasi)
-       Penegakkan hukum yang optimal
-       Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya ekosistem mangrove
-       Perbaikan ekosistem wilayah pesisir yang melibatkan masyarakat
-       Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir

No comments:

Post a Comment

MONITORING LINGKUNGAN PANTAI TIRANG SEMARANG 2022

  Pantai Tirang   merupakan salah satu pantai di Semarang, tepatnya di Desa Tambakrejo, Tugurejo, Tugu, Kota Semarang.  Pantai Tirang sendir...