MONITORING LINGKUNGAN PANTAI TIRANG
SEMARANG
Pantai Tirang sendiri
merupakan salah satu pantai yang langsung bersebelahan dengan Pantai Maron. Pantai Tirang berada
di Desa
Tambakrejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah. Lokasi Pantai Tirang dengan pantai Maron sangatlah dekat hanya
dipisahkan dengan muara sungai Silandak. Posisi pantai maron ada dibagian timur
sedangkan Pantai
Tirang ada dibagian baratnya muara Sungai Silandak. Di sekitar
wilayah Pantai
Tirang terdapat banyak pohon mangrove yang menambah keindahan
Pantai Tirang.
Menurut
Greenpeace (2006), sampah laut atau
marine debris adalah semua material berbentuk padatan yang tidak dijumpai
secara alami (merupakan produk kegiatan manusia) di wilayah perairan (Samudra,
Lautan, Pantai) dan dapat memberikan ancaman secara langsung terhadap kondisi
dan produktivitas wilayah perairan serta memerlukan aksi spesifik tertentu
untuk mencegah dan meminimalisir efek negatifnya. Sampah lautan dapat
ditransport oleh arus laut dan angin dari satu tempat ke tempat lainnya, bahkan
dapat menempuh jarak yang sangat jauh dari sumbernya.
Kelompok
studi C.Fish melakukan monitoring lingkungan di Pantai Tirang dengan tujuan
untuk mengetahui klasifikasi sampah laut yang ada secara berkala. Monitoring
dilakukan 3 kali pada tahun 2020, yaitu pada tanggal 14 Maret, 19 September,
dan 4 Desember. Berikut ini merupakan hasil data dari monitoring sampah laut di
Pantai Tirang, Semarang :
Sampah
plastik merupakan masalah besar, bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh
dunia. Menurut Kemenperin (2013), sekitar 1,9 juta ton plastik diproduksi
selama tahun 2013 di Indonesia, dengan rata-rata produksi 1,65 juta ton/tahun.
Thompson et al., (2009) memperkirakan
bahwa 10% dari semua plastik yang baru diproduksi akan dibuang melalui sungai
dan berakhir di laut. Hal ini berarti sekitar 165 ribu ton plastik/tahun akan
bermuara ke perairan laut Indonesia. Sekitar 10% dari seluruh plastik, menjadi
sampah di lautan dunia melalui pembuangan yang disengaja dan penanganan yang
tidak tepat (Wright et al., 2013).
Plastik merupakan tipe sampah laut yang dominan (CBD-STAP, 2012). Polusi
plastik telah ditemukan dalam habitat laut dari kutub ke khatulistiwa dan dari
garis pantai ke laut dalam (Browne et al.,
2011). Kategori ukuran digunakan untuk mengklasifikasikan marine debris, yaitu mega plastik debris (> 100 mm), makro
plastik debris (> 20-100 mm), meso plastik debris (> 5-20 mm), dan mikro
plastik debris (0.3-5 mm).
Secara
spesifik, dalam rangka menangani sampah plastik di laut, pemerintah telah
meluncurkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengelolaan Sampah Plastik di Laut
2017-2025. Dokumen tersebut diharapkan menjadi arahan strategis dalam
akselerasi penanggulangan sampah plastik di laut untuk periode 9 tahun. Secara
garis besar, program strategis yang dijalankan antara lain menyasar: (1)
Pemerintah daerah, melalui penguatan kapasitas SDM, pembiayaan, manajemen
infrastruktur, perubahan sikap, serta mengembangkan manajemen persampahan
pesisir yang terintegrasi; (2) Pemerintah pusat, melalui edukasi dan kampanye
peningkatan kesadaran, mendorong program waste
to energy (WTE), membuat payung hukum program kantung plastik berbayar,
mendorong pemanfaatan sampah plastik sebagai campuran aspal, dan memperkuat
aturan mengenai manajemen sampah di pelabuhan, pelayaran, dan perikanan (3)
Dunia internasional, dengan menggalang komitmen bersama pengurangan sampah
plastik di laut melalui kerjasama bilateral dan regional; (4) Industri, melalui
peningkatan penggunaan bahan plastik biodegradable,
peningkatan investasi industri plastik biodegradable, dan mengenalkan konsep circular economy; (5) Akademisi dan NGO,
melalui kampanye, penelitian, dan pengembangan bank sampah.
DAFTAR PUSTAKA
Browne,
M.A., P. Crump, S.J. Niven, E. Teuten, A. Tonkin, T. Galloway and R.C.Thompson.
2011. Accumulation of Microplastic on Shorelines Worldwide: Sources and Sinks.
Env. Sci. and Tech. 45: 9175-9179.
Greenpeace,
2006. Eating Up Amazon. Greenpeace Publications., 2006b. We’re Trashin’ It; How
McDonald’s is Eating Up Amazon. [daring] diakses pada tanggal 25 mei 2019.
Prasetiawan,
Teddy. 2018. Upaya Mengatasi Sampah Plastik di Laut. Info Singkat. 10 (10) : 13
– 18.
Thompson,
R.C, C.J Moore, F.S vom Saal and S.H Swan. 2009. Plastics, The Environment and
Human Health: Current Consensus and Future Trends. Philos. Trans. R. Soc. Lond.
B 364: 2153–2166.
Wright,
S.L., R.C. Thompson and T. S. Galloway. 2013. The Physical Impact of
Microplastics On Marine Organisms: A Review. Env. Poll. 178: 483-492.
No comments:
Post a Comment