Saturday, November 30, 2024

 MENEBAR MANFAAT MELALUI 
PENGABDIAN MASYARAKAT


Pengabdian masyarakat merupakan salah satu pilar dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang pelaksanaannya tidak terlepas dari dua dharma lainnya yaitu dharma Pendidikan dan pengajaran, serta dharma penelitian. Pada dasarnya, kegiatan ini diperlukan keterlibatan segenap sivitas akademik seperti dosen, mahasiswa, tenaga pendidik, dan alumni. Pengabdian masyarakat itu sendiri dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam berbagai aktivitas secara sukarela tanpa mengharap imbalan apapun. Bentuk pengabdian masyarakat dapat berupa pendidikan, pelatihan dan pelayanan masyarakat, serta kaji tindak Iptek dari perguruan tinggi (Emilia et al., 2022).

Program pengabdian masyarakat juga turut dilakukan oleh Kelompok studi C.Fish, Fakulas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Program ini dilaksanakan di Desa Tambakrejo, Semarang. Pada kegiatan ini, Kelompok studi C.Fish mengusung inovasi pembuatan batik dari propagul mangrove sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan pesisir yang sekaligus untuk membantu mengembangkan ekonomi kreatif berbasis sumber daya alam lokal. Secara tidak langsung, kelompok studi C.Fish turut berkontribusi dalam pelestarian budaya bangsa. Seperti yang diketahui bahwa, batik Indonesia merupakan warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi yang diakui oleh UNESCO sejak tanggal 2 Oktober 2009 (Putra dan Suparta, 2019).

Kelompok studi C.Fish melibatkan masyarakat sekitar dalam pembutan batik mangrove  dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pemanfaatan potensi mangrove, sehingga kegiatan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan memperkenalkan mangrove sebagai bahan baku alami yang bernilai ekonomis dan sekaligus dapat menciptakan nilai tambah bagi masyarakat pesisir dalam mendukung ekonomi yang berkelanjutan. Mangrove jenis Rhizophora mucronata memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami untuk kain batik berbahan katun dan sutra, serta dapat digunakan sebagai penyimpan karbon (Dewi et al., 2018). Rhizophora mucronata mengandung tanin sebesar 30,43% yang dapat diambil melalui proses ekstraksi (Handayani et al., 2018). Berikut adalah dokumentasi kegiatan selama pengabdian masyarakat berlangsung:



Daftar Pustaka

Dewi, L. F., Pringgenies, D., dan Ridlo, A. 2018. Pemanfaatan Mangrove Rhizophora mucronata sebagai Pewarna Alami Kain Katun. Journal of Marine Research, 7(2): 79-88.

Emilia, H. 2022. Bentuk dan Sifat Pengabdian Masyarakat yang diterapkan oleh Perguruan Tinggi. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(3): 122-130.

Handayani, P. A., Ramadani, N. S., dan Kartika, D. 2018. Pemungutan Tanin Propagul Mangrove (Rhizopora mucronata) dengan Pelarut Etanol dan Aquades sebagai Zat Warna Alami menggunakan Metode Microwave Assisted ExtractionJurnal Kompetensi Teknik, 10(1): 22-27.

Putra, A. K., dan Suparta, W. 2019. Analisis Efektivitas Aplikasi e-Batik Dalam Upaya Memperkenalkan Batik Indonesia Kepada Dunia. Widyakala J, 6(2): 156.


  MENEBAR MANFAAT MELALUI  PENGABDIAN MASYARAKAT P engabdian masyarakat merupakan salah satu pilar dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang pel...